CIBINONG – Calon Bupati Bogor, Bayu Syahjohan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menerima tantangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Djuanda (Unida) untuk melakukan debat terbuka menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Saya baru dapat informasi soal BEM Unida tantang Rudy-Jaro dan Bayu-Musyafaur tentang program berdebat dan saya berkenan, dan daya juga tidak keberatan,” kata Calon Bupati Bogor, Bayu Syahjohan kepada Pakar, pada kemarin Minggu 1 September 2024.
Lanjut ia mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui informasi tersebut dari rekan-rekan media, maka dari itu Bayu meminta kepada mahasiswa untuk melayangkan surat adu debat di kampus Universitas Djuanda (Unida) Bogor.
“Saya tidak keberatan ada adu debat (gagasan) itu, cuma saya baru tau dari rekan-rekan pers. Makanya segera layangkan surat kepada kami, dan posko kami itu ada di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Ia menambahkan setelah surat itu dilayangkan, maka pihaknya akan mengatur waktu untuk menggelar debat bersama mahasiswa Unida.
“Silahkan undang, kapan waktunya yang disesuaikan. Agar kita bisa mengatur jadwal jangan sampai berbenturan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga kita bisa mengatur,” imbuhnya.
Pemberitaan sebelumnya, Presiden Mahasiswa Universitas Djuanda, Ruben Bentiyan menyampaikan Pilkada adalah perwujudan dari penegakan proses-proses berbangsa dan bernegara dalam suatu struktur masyarakat yang di dalamnya beriklimkan demokrasi.
“Untuk menjadi seorang pemimpin daerah yang sangat luas, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tentu tidak mudah. Maka untuk membuktikan bahwa calon kepala daerah tersebut layak untuk menduduki kursi kepemimpinan di Kabupaten Bogor, maka kami BEM-KM UNIDA menantang kepada para calon bupati dan calon wakil bupati untuk melaksanakan uji gagasan dan debat di ruang-ruang akademis,” ucapnya.
Ia berharap pihaknya mempertanyakan apa yang direncanakan dan dikampanyekan para dua paslon cabup dan cawabup itu dapat melewati rangkaian ujian akademis dari civitas akademika Unida.
“Kami berharap tantangan ini bisa direspon dengan semangat untuk membawa perubahan serta kemajuan nyata bagi Kabupaten Bogor dalam berbagai sektor seperti, isu pendidikan, isu pelayanan kesehatan, gizi, penanganan stunting, isu pertanian dan ketahanan pangan, isu reformasi birokrasi, isu pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, isu transportasi publik, isu pembangunan infrastruktur, isu kerukunan umat beragama dan isu lain-lainnya,” ungkapnya.
Ruben meyakini bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki kemampuan untuk menjawab kekhawatiran yang dirasakan oleh rakyatnya.
“Dan mengujikan gagasan lalu menghadirkan perdebatan untuk membuktikan hasil uji adalah cara untuk menjawab kecemasan itu sendiri. Maka dari itu, kami sebagai kaum terdidik yang lahir dari rahim rakyat sungguh akan mempersiapkan diri untuk mengambil peran nyata dalam perayaan pesta demokrasi daerah di Kabupaten Bogor,” pungkasnya. AGE