
CIANJUR – Persentase angka anak-anak putus sekolah dengan anak-anak yang tengah menempuh dunia pendidikan sangat jauh dan lebih banyak anak-anak yang saat ini masih berstatus sebagai pelajar. Pasalnya angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur hanya 1 persen dan itu merupakan salah satu prestasi Pemkab Cianjur di bidang pendidikan. “Memang angka putus sekolah jumlah sangat sedikit sekali. Karena hampir 99 persen anak-anak kita sudah sekolah di berbagai jenjang pendidikan,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman kepada awak media usai acara upacara peringatan Hardiknas, Selasa, (02/05/2023).
Pemkab Cianjur, kata Herman menjamin biaya pendidikan jika ada anak yang masuk kategori tidak mampu. Sehingga kejadian putus sekolah dialami anak di Kabupaten Cianjur amat sedikit. Meskipunpun biaya pendidikan gratis, tetapi kebutuhan perlengkapan baju sekolah dan sehari-harinya atau uang jajan akan ditanggung oleh pemerintah. “Saya sudah sampaikan kepada Disdikpora Cianjur jika ada anak setelah lulus SD tidak melanjutkan ke jenjang SMP laporkan saya dan itu akan dibiayai oleh pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim membenarkan tidak ada alasan anak tidak sekolah lantaran karena faktor ekonomi. Pasalnya biaya pendidikan dari sejak jenjang SD, SMP, bahkan SMA ditanggung Pemerintah. “Makanya jangan dijadikan alasan untuk tidak sekolah. Karena SD, SMP, SMA sudah mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” pungkasnya. SYA