Bupati Canangkan Skema Pemulihan Ekonomi Imbas Pandemi Covid-19

Ilustrasi pemulihan ekonomi. IST

CIBINONG – Bupati Ade Yasin, mencanangkan beberapa langkah untuk skema pemulihan ekonomi di Kabupaten Bogor yang terkena imbas Pandemi Covid-19.

Tanpa mengesampingkan penanganan penularan Covid-19, Ade Yasin mengungkapkan ada tiga skema yang akan dilakukan pihaknya untuk pemulihan ekonomi tersebut.

Pertama yakni penyelamatan, yang kedua tahapan untuk pemulihan dan tahapan ketiga adalah normalisasi.

“Nanti ketika normalisasi ini, itu harus selesai semua. Dilihat juga bagaimana laju pertumbuhan ekonomi kita, sudah diangka berapa, sementara sekarang -1,77 persen. Normalnya diangka berapa? Kemudian pengangguran kita juga seperti apa, berartikan strategi investasi itu harus kita siapkan untuk menarik investasi supaya memang PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) kita juga meningkat,” kata Ade Yasin, Selasa (24/8/2021).

Dia mengaku optimis dengan skema pemulihan ekonomi daerah yang akan dilakukannya. Terlebih, saat ini sudah ada sejumlah program yang telah diluncurkan untuk meningkatkan perekonomian di wilayah.

“Dengan intervensi program nanti kita akan lihat meningkatnya berapa persen. Nanti akan kita evaluasi,” paparnya.

Menurutnya, intervensi tersebut lebih mengedepankan program padat karya. Karena semakin banyak belanja pemerintah maka perputaran uang semakin banyak, termasuk program Satu Miliar Satu Desa (SamiSade) yang menjadi salah satu bagian belanja pemerintah di level bawah.

“Termasuk di tahun 2021 insentif-insentif di naikan agar lebih banyak belanja di masyarakat uang itu berputar di masyarakat,” kata dia.

“Seperti insentif limas, RT/RW dan juga guru ngaji dinaikan itu bukan karena apa, sebetulnya kita juga ingin daya beli masyarakat meningkat,” ungkapnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memberikan insentif kepada para peternak di masa Pandemi Covid-19.

Instensif tersebut, kata dia, adalah bagian dari upaya membantu bisnis para peternak yang anjlok di masa sulit ini.

“Harusnya ada insentif-insentif, contohnya insentif pemberian pakan, dari hibah-hibah pemerintah Kabupaten Bogor,” ungkap Rudy.

Dia menilai, insentif tersebut juga seharusnya masuk ke dalam strategi pemulihan ekonomi dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab, para peternak saat kondisinya kian memprihatinkan.

Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), ada penurunan pada jumlah produksi perikanan di wilayah Kabupaten Bogor. Jenis ikan konsumsi dari 122.228 ton pada tahun 2019 anjlok menjadi 118.771 ton pada tahu 2020.

Sementara jika bercermin dari Laporan Pertanggung jawaban (LPj) tahun 2020 Bupati Bogor, stimulus yang diberikan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan untuk para peternak hingga kini masih minim.

Maka Rudy meminta kepada Dinas Perikanan dan Peternakan agar bersiap memberikan sejumlah insentif kepada para peternak di tahun 2022 agar kondisi perekonomian terselamatkan.

“Wilayah kabupaten bogor seperti di Ciseeng, itu merupakan wilayah sentra perikanan. Pada saat pandemi Covid-19 hari ini pemasaran mereka berkurang, ekspor juga berkurang jauh,” kata Rudy.

“Dinas Perikanan dan Peternakan, supaya bersiap di tahun 2022. Hari ini semestinya banyak pemberian hibah-hibah, hewan ternak, pakan ternak, bibit-bibit pertanian. Sebelum hancur harus ada pendampingan,” tegas Politisi Gerindra itu.=MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.