CIBUNGBULANG – Dari 25 PillBox atau dikenal Bunker milik tentara Sekutu (NICA) pada masa penjajahan dulu di Kampung Pasir Angin (Situs Pasir Angin), Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, kini hanya tersisa 7 bangunan saja yang diantaranya sudah tidak utuh lagi. PillBox atau Bunker yang dibangun Belanda bareng konco konconya tersebut, berdiri di atas bukit, tepatnya dekat pesisir Sungai Cianteun yang dibangun memang untuk menghalau ribuan pasukan asal negeri Sakura (Jepang) yang saat itu dari Banten tengah bergerak menuju Bogor untuk menduduki istana ke gubernuran yang sekarang dikenal Istana Presiden di Kebun Raya Bogor.
Isak Tumitir Juru Pelestari (Jupel) Situs Kampung Pasir Angin Cibungbulang mengungkapkan, kehadiran rombongan tentara Kamikaze tersebut yang tengah menuju Bogor tersebut, sudah tercium oleh pihak sekutu. “Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 mendarat di tiga titik pantai Jawa tepatnya pada 1 Maret 1942. Dimana waktu itu bagi pasukan Jepang yang menang Pertempuran di Selat Sunda menyerahkan Angkatan Barat dan pemenang Pertempuran di Laut Jawa menyerahkan Angkatan Timur,” katanya.
Lanjut Isak, dari salah satu kelompok tersebut, rombongan Angkatan Barat Jepang mendarat di Teluk Banten dekat Merak pukul 23.20 wib malam tanggal 28 Februari, dan operasi pendaratannya selesai tanggal 1 Maret pukul 02.00 wib dini hari. “Lalu pada 2 Maret nya, tentara Negeri Sakura itupun tiba di Rangkas Bitung dilanjutkan bergerak ke Leuwiliang. Sekutu yang sudah mengetahui Jepang tiba di Banten, dengan sigap membuat garis pertahanan diantaranya mendirikan Benteng Pengintai atau Pillbox di kampung pasir angin, maka akhirnya terjadilah pertempuran hebat antara tentara Jepang dengan Sekutu untuk memperebutkan kekuasaan,”ungkapnya.
Karena posisi sekutu yang sudah berada di PillBox dan lokasinya sangat strategis berada di atas bukit, ribuan pasukan Jepang yang akan menyebrang sungai Cianteun, dibuat kesulitan. “Dalam pertempuran yang memakan waktu hingga dua hari tersebut, sedikitnya 620 pasukan tentara Jepang gugur ditangan sekutu. Sementara jumlah pasukan Jepang yang jumlahnya mencapai ribuan itu, akhirnya berhasil menjebol Pilbox (bunker) yang dijadikan pertahanan sekutu. Yang kemudian, Pasukan Jepang pun berhasil menemukan Bogor hingga ke Bandung,” bebernya.
Dari itulah sambung Isak, kini bukti pisik pernah terjadinya sebuah pertempuran hebat antara Sekutu dan Jepang Di kawasan pesisir sungai Cianteun, ditandai adanya beberapa Pillbox atau Benteng Pengintai yang saat itu digunakan sebagai tempat pertahanan dan perlindungan pasukan Sekutu. “Pillbox (Bunker) tersebut memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda-beda, untuk Pillbox yang besar dijadikan sebagai tempat menyimpan senapan mesin, bahkan ada pillbox untuk peluncur roket (bazoka) serta untuk senjata jarak jauh berlaras panjang, selain itu ada juga Pillbox yang dipakai untuk tim palang merah yang mengobati para tentara yang terluka,” jelasnya.
Isak menambahkan, dari keseluruhan bunker yang ada di bukit Situs Pasir angin, tercatat ada 25 Pillbox, diantaranya berdiri di Cibungbulang dan sekitarnya. namun kini hanya tinggal tersisa 7 Pillbox, yang diantaranya 2 pillbox ada di wilayah Selatan, 8 bangunan ada diwilayah Barat, sementara 7 Pillbox ada di Bukit Pasir Angin. ”Ironisnya, ada beberapa pillbox yang sudah hilang hanyut akibat longsor serta tergusur mesin alat berat pembuatan jalan raya,” pungkasnya.(MG4)