Bernuansa Politis, Pemdes Jagabaya Laporkan PT NUJ ke Satpol PP

PARUNGPANJANG – Pemerintah Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang, melayangkan surat pengaduan terkait persoalan perizinan dari sebuah pabrik pembuatan piva jenis PVC (Poly Vinil Chloride) atau yang umum disebut pipa paralon di wilayah desa tersebut.

Sekretaris Desa (Sekdes) Jagabaya Dian Qori mengatakan, perusahaan bernama PT. Nirwana Utama Jaya yang berada di Kampung Gardu RT 04 RW 04 itu disurati Pemdes Jagabaya terkait soal perizinan karena selama Kepala Desa Jagabaya dijabat Hajjah Rohati , tidak pernah mau datang melaporkan kegiatan usahanya.

“Surat ini juga menindaklanjuti adanya pengaduan dari warga soal dokumen perizinan perusahaan tersebut. Karena setiap tahun harus ada pembuatan ijin atau perpanjangan izin usaha serta keterangan domisili usaha. Tapi selama berdiri PT. Nirwana tidak pernah datang ke desa,” ungkap Dian Qori.

Untuk membantu kejelasan terkait soal kelengkapan dokumen perizinan, Satpol PP Kecamatan Parungpanjang langsung mendatangi perusahaan dan melakukan pemeriksaan terkait hal tersebut.

“Tugas kami adalah menindaklanjuti adanya pengaduan warga maupun pihak Pemdes. Tadi petugas sudah periksa semua dokumennya. Secara umum sudah lengkap tapi masih ada yang perlu diproses dan sudah kami berikan arahan,” ungkap Dadang Kosasih, Kanit Satpol PP Kecamatan Parungpanjang.

Sementara saat dikonfirmasi redaksi media ini, Sandi Halim, Human Resource Development (HRD) PT. Nirwana Utama Jaya Halim mengungkapkan bahwa soal laporan dan pengaduan yang dilakukan Pemdes Jagabaya itu lebih bernuansa politis, imbas dari pertarungan Pilkades.

“Ini perusahaan berdiri sudah dari 2014. Saya baru ditunjuk oleh pimpinan untuk mengelolanya. Intinya ada laporan dari pihak Desa, bukan unsur perizinan atau keluhan. Tapi ada unsur dendam akibat dari Pilkades. Karena saya musuh politik dari desa. Padahal itu diluar konteks dan bukan urusan perusahaan,” ungkapnya.

Sandi menjelaskan, sebelumnya ada satu orang petugas keamanan luar yang diberhentikan manajemen perusahaan karena kinerja kurang baik dan setelah di telusuri oleh pihaknya, ternyata memiliki hubungan kekeluargaan dengan Kades.

“Saya bekerja profesional dan hanya menjalankan perintah pimpinan. Jadi saya tidak membawa unsur pribadi ke dalam urusan perusahaan. Sejak saya masuk disini, selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan semua pihak,” pungkas Sandi Halim. FRI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.