
CISEENG – Tenaga Kesehatan (Nakes) merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan termasuk dalam melakukan pelayanan terhadap pasien Covid-19 yang hingga saat ini masih tetap berlangsung.
Nakes sendiri khususnya adalah dari dokter dan perawat (suster) yang langsung berhadapan dengan pasien. Namun adapula nakes non medis, yaitu para pembantu di pusat pelayanan kesehatan seperti apoteker, bidan dan lainnya.
Di tengah beban berat tugas mereka terutama para nakes medis, yang menangani pasien Covid-19, ternyata ada banyak kisah duka yang menyelimuti pekerjaan nakes.
“Saat ini, uang tunjangan insentif nakes belum dibayarkan sejak November 2020. Tentu kami sangat berharap agar uang tersebut segera cair,” ungkap Fahira (28) seorang tenaga perawat di salah satu pusyankes, Senin (29/3/2021).
Hampir senada, Direktur Utama PT Pelita Medika Sentosa, dokter Agnes Anastasia mengaku bahwa, klaim pembayaran perawatan pasien Covid-19 di RS Sentosa yang dimilikinya, sejak bulan Oktober 2020 juga belum ada pembayaran.
“Ini sekelumit duka bagi nakes yang harus terus ditempa untuk tetap sabar dalam melayani kesehatan di tengah kondisi darurat. Bahkan kadang harus rela di hujat oleh masyarakat,” ungkap wanita yang juga menjabat Sekjen MHKI ini.
Kisah lebih tragis diungkap seorang warga yang mengaku, baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya yang bertugas sebagai petugas nakes karena meninggal dunia.
“Iya beliau telah wafat, saat masih menjalankan tugasnya sebagai perawat. Informasinya, hingga saat ini, tunjangan insentif nya belum juga cair. Semoga saja pemerintah lebih cepat membantu para nakes yang sudah berjuang demi adanya pelayanan kesehatan,” ungkap wanita yang enggan namanya dituliskan tersebut. =FRI