
CIBINONG – Pembangunan ruas Tol Sentul – Karawang Barat dipastikan akan dibangun tahun 2023 ini.
Tol yang memiliki panjang 61,5 kilometer diharapkan dapat mengurangi beban kendaraan di Tol Jagorawi dan Jakarta-Cikampek, sertabmengefektifkan waktu tempuh
Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto mengatakan, proyek Tol Sentul-Karawang Barat merupakan bagian dari rencana pengembangan Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang dimana titik nol nya berada di Sentul, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
“Ini salah satu proyek Nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bogor pada tahun 2023 ini,” ujar Suryanto kepada wartawan belum lama ini.
Saat ini informasi terbaru yang didapat proyek Tol Sentul-Karawang Barat ini sudah siap dikerjakan karena proses lelang sudah selesai dan sudah ada pemenangnya.
“Sebelumnya dapat info sedang dilelang, tapi terbaru lelang sudah selesai dan sudah ada pemenangnya, katanya dari konsorsium BUMN,” ucapnya.
Investasi proyek jalan Tol Sentul-Karawang Barat ini menelan biaya hingga Rp15 triliun dengan target selesai pekerjaan pada tahun 2025.
Selain Tol Sentul-Karawang Barat, proyek Nasional di Kabupaten Bogor juga masih ada beberapa yang lanjutan seperti jalan ToL JORR sesi tiga tembus Kecamatan Kemang-Parung hingga Depok. Tidak hanya itu, jalan Tol lanjutan dari Cileungsi-Cibarusah-Ciranjang.
“Lalu proyek bendungan Cijuray/Cibeet, tapi ini masih proses pembebasan lahan belum pada pembangunan fisik,” terangnya.
Sementara, wacana jalan Tol Caringin-Gunung Mas masih belum ada kepastian. “Belum ada kajiannya juga,” terangnya.
Diluar itu, lanjut dia, belum ada lagi proyek Mercusuar di Kabupaten Bogor, baik proyek Pemkab Bogor, Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Belum ada proyek besar di Kabupaten Bogor baik yang dibiayai APBD Kabupaten Bogor, Provinsi maupun Pusat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan, tahun 2023 ini tidak ada proyek besar yang didanai APBD Kabupaten Bogor. “Tidak ada proyek yang besar,” ujar Soebiantoro.
Bahkan, anggaran di Dinas PUPR tahun ini turun Rp100 miliar lebih dari sebelumnya Rp 900 miliar
“Tahun ini ini kita hanya mengelola anggaran sebesar Rp800 miliar, turun dari tahun lalu,” ujar Soebiantoro kepada wartawan belum lama ini.
Anggaran itu dialokasikan pada pemeliharaan, peningkatan jalan dan jembatan hingga pembangunan irigasi.
“Ada beberapa peningkatan jalan terutama di wilayah barat, selebihnya pemeliharaan,” tandasnya. =YUS