CISARUA – Setelah lapak dagangannya di bongkar, kini warga Kampung Naringgul, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, harus rela kediamannya dibongkar.
Mirisnya lagi pedagang yang terdampak penggusuran tidak mendapatkan haknya di kawasan Rest Area Gunung Mas, bahkan kini kediamannya yang turut menjadi objek membongkarnya di tahap ke II.
“Tahap awal lapak dagangan saya yang di bongkar oleh pihak petugas, tapi saya belum mendapatkan kios di kawasan rest area sampai sekarang,” ungkap salah satu warga penggusuran, Erik Irawan.
Lebih lanjut, dirinya juga sudah melakukan konfirmasi kepada pihak pengelola rest area. Namun, sampai saat ini tidak ada respon yang jelas terkait lapak penggantinya di rest area.
“Sampai sekarang jawaban dari pengelola belum memuaskan dan sampai saat ini di janjiakan tahapan kedua, tapi saya kan korban di tahapan pertama,” jelasnya.
Dirinya juga merasa terbebani, bahkan saat ini kediamaan yang dihuni oleh 23 jiwa harus real di bongkar di tanggal 2 Agustus mendatang.
“Saya jadi pusing, sudah lapak dagangan di bongkar sekarang rumah saya dan keluarga saya harus di bongkar kembali, saya mau tinggal dimana sekarang kalau harus dibongkar juga,” paparnya.
Akibat dari pembongkaran, menurutnya, keluarganya harus rela berhenti sekolah dan tidak melanjutkan pendidikanya akibat tidak adanya pemasukan ekonominya.
“Ya ponaka juga harus berhenti sekolah sekarang, karena ga ada biaya untuk melanjutkan sekolahnya jadi sangat menguras pikiran dan tenaga,” jelasnya.
Dirinya juga berharap agar pemerintah Kabupaten Bogor bisa memberikan kebijaksanaan agar kediamannya tidak di eksekusi di tahapan kedua.
“Ya saya minta kebijakan kepada pemerintah agar kediaman saya tidak di bongkar, kalau lapak dagangan tidak apa-apa dibongkar karena kita mengakui salah, tapi saya memohon agar rumah saya tidak di bongkar,” tuntasnya. FIR
