CIBINONG – Dinas Pendidikan (Disdik) berencana bakal berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) guna mengatasi minimnya sinyal yang menjadi penyebab sejumlah sekolah tidak dapat mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Kamis (1/12/2022).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah bahwa terdapat puluhan sekolah baik dari tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat.
“Iyah benar, banyak sekali sekolah-sekolah kami yang sulit menjangkau sinyal internet terutama diwilayah-wilayah terpelosok seperti Kecamatan Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Sukajaya, Tenjolaya dan Jasinga,” ungkapnya.(1/12)
Bukan hanya itu dirinya juga menyebutkan sulitnya mengakses jaringan internet diwilayah pelosok membuat sejumlah sekolah terkendala menjalankan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kemarin dari bulan Agustus hingga September disemua jenjang pendidikan.
“Kemarin kita mendapatkan laporan kalau ada beberapa sekolah yang sulit mengikuti ANBK, bahkan ada beberapa sekolah juga yang harus berpindah lokasi atau menumpang kesekolah lain agar dapat mengikuti ujian nasional ini, maka dari itu nantinya kita akan berkoordinasi dengan Diskominfo bersama Pembkab Bogor untuk menemukan solusi agar sekolah-sekolah tersebut secepatnya mendapatkan jaringan internet agar mempermudah saat menjalankan Daring , ANBK dan mempermudah untuk mengakses internet,” jelasnya.
Pemberitaan sebelumnya Camat Sukamakmur, Bakri Hasan menyampaikan bahwa terdapat beberapa wilayah yang tidak mendapatkan sinyal internet.
“Ada 5 (lima) Desa di Kecamatan Sukamakmur yang sulit mendapatkan sinyal internet, antara lain Desa Sukaresmi, Sukadamai, Sukaharja, Sirnajaya, dan Sukawangi,” katanya kepada PAKAR.(30/11)
Dirinya menyebutkan bahwa dari kelima Desa yang berada di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor terdapat belasan sekolah kesulitan menjaring sinyal internet sehingga saat menjalan kegiatan belajar mengajar (KBM) kurang maksimal.
“Dari kelima desa tersebut terdapat kurang lebih 15 sekolah yang sulit mendapatkan sinyal internet yang terdiri dari tingkat Madrasah Ibtidaiah (MI), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA),” jelasnya.
Sementara itu salah satu guru SDN Sukamulya 01, Nur Ikhsan mengeluhkan bahwa pihaknya sangat sulit untuk menjaring sinyal internet terutama saat menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Disini sangat sulit sekali mendapatkan sinyal, walaupun itu ada kadang kekuatan sinyalnya turun naik mas. Dan kita para guru saat ingin mengakses internet sangat sulit sekali apa lagi saat kita ingin mendownload file,” keluhnya.
Ia memaparkan saat pihaknya menjalankan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) juga terkendala mendapatkan sinyal internet.
“Saat kita kemarin mengikuti ANBK khususnya kelas 5 (lima) memang cukup terkendala mas terutama soal sinyal, soalnya inikan berbasis online dan langsung connect ke internet mas. Namun karena kita juga ada semi online alhamdulilah bisa diatasi untuk sementara waktu,” tukasnya. AGE