CISARUA – Puncak adalah nama sebuah daerah wisata pegunungan yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cianjur. Daerah ini dikenal sebagai tempat peristirahatan penduduk Kota Jakarta, dan sebagai daerah perkebunan teh yang dibangun pemerintah kolonial Belanda.
Namun di balik itu semua, rasanya tidak komplet jika tidak membicarakan tempat olahraga gantole, dan paralayang. Maka tidak salah, jika putra daerah banyak yang berlatih paralayang, dan menjadi atlet terkenal hingga mancanegara.
Selain memiliki tempat pacu yang maksimal, kini Kabupaten Bogor disebut-sebut sebagai barometer olahraga yang memacu adrenalin itu. Bagaimana tidak, jika ada even nasional, dan internasional, atlet asal ‘Bumi Tegar Beriman’ selalu terpilih.
Cuaca cerah yang sangat sejuk akan memudahkan bagi para pemula untuk mencoba olahraga yang membutuhkan keberanian tersebut. Dengan segela peralatan, dan baju lengkap ditambah angin yang bagus, maka mulailah mengambil posisi untuk kemudian terbang.
Banyak pemandu yang siap mengawal kita jika ingin mencoba olahraga ini. Memang, sebelum terbang menembus udara yang jernih, perasaan deg-degan tak bisa dibohongi, detak jantung sangat keras disertai gemetar yang amat sangat.
Namun, setelah terbang, perasaan takut tersebut berubah menjadi rasa yang takjub. Kita bisa menikmati pemandangan alam yang sungguh luar biasa.
Bagi yang sudah terbiasa, olahraga yang mengandung resiko ini bukanlah hal yang aneh. Tak salah, jika di Kabupaten Bogor lahir atlet-atlet muda yang lihai memainkan mesin di atas udara. Mereka yang kini bersinar berawal dari komunitas Paraboy.
Para anak-anak yang tergabung ke wadah komunitas paraboy Puncak bersiap membantu atlet yang sudah melakukan pendaratan.
Mulai dari menarik hingga melipat parasut atlet tersebut. Komunitas paraboy yang disominasi anak kecil ini sudah terbentuk saat Kabupaten Bogor mempunyai fasilitas untuk menggelar paralayang dan gatole.
“Paralayang, dan gantole masuk ke Bogor pada awal 1990-an, paraboy sudah terbentuk dengan sendirinya,” ujar Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI), Wawan Hikal Kurdi, beberapa waktu lalu. =AIM