GUNUNGPUTRI – Viral di sosial media, fenomena gumpalan busa yang membentuk awan putih dan bau bangkai yang menyengat di aliran sungai cileungsi, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Rabu (27/7/2022).
Kasi Pelayanan Bojong Kulur, Bayu mengatakan, fenomena gumpalan busa tersebut tepatnya di penyeberangan perahu antara Desa Bojong Kulur dengan Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gerbang, Kota Bekasi.
“Lokasinya di penyeberangan perahu itu, dan perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi untuk aliran sungai Cileungsi ini. Bukan hanya gumpalan busa saja yang nampak terlihat di permukaan tetapi warna air sungai yang sudah berubah menjadi hitam pekat,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak sekali ikan jenis sapu-sapi yang mati dan mengapung dialiran sungai Cileungsi akibat pencemaran limbah tersebut.
“Baunya kan ini sangat menyengat dan pencemaran limbah ini sudah ada sejak 2019. Makanya banyak ikan sapu sapi yang mati, dan setelah saya ingin coba mengambil ikan itu dengan menyelupkan tangan saya, tangan terasa sangat gatal, padahal sudah saya cuci pakai sabun,” tambahnya.
Senada dikatakan Camat Gunung Putri, Didin Wahidin bahwa pihaknya memang telah mendapatkan laporan mengenai pencemaran limbah dari busa tersebut.
“Saya sudah dapat kabar dari pemerintah desa mengenai ini, dan ini harus segera disikapi langsung dari Dinas Lungkungan Hidup (DLH) walaupun kita memang sudah ada petugas LH. Tapi kita butuh sikap dan langkah yang tegas agar kejadian ini tidak akan terulang kembali,” katanya.
Sementara itu, Wakil Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Robinton Sitorus menyebutkan bahwa pencemaran aliran sungai Cileungsi sering kali terjadi, artinya terdapat kesengajaan yang dilakukan satgas Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengawasan.
“Ini kan tanggung jawab kita bersama dan satgas DLH punya peran penting untuk menjaga aliran sungai karena anggaran sudah ada baik dari binteknya juga. Jika masih terjadi pencemaran ini berarti satgas DLH kecolongan lagi dan ada keteledoran pengawasan,” tandasnya. =AGE