Akurasi Data Kasus Stunting, Pemkab Cianjur Percayai Riskesdas

Cecep S Alamsyah, Sekda Kabupaten Cianjur. Esya | Pakar

CIANJUR—Diduga akibat adanya kesenjangan terkait data angka prevalensi kasus stunting diwilayah Kabupaten Cianjur. Ada beberapa versi kesenjangan yang masih belum sama dan perlu dibenahi. Akibatnya timbul berbagai versi kesejangan data yang harus segera diperbaiki.


Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, mengaku tidak memungkiri jika penanganan stunting di Kabupaten Cianjur dihadapkan dengan terjadinya permasalahan data. Tentunya ini, perlu ada perbaikan terhadap data tersebut.

“Memang selama ini, antara versi fasilitas dan komunitas itu terjadi kesenjangan hampir 29%. Nanti kita akan mencari formulasi data mana yang kira-kira paling mendekati kenyataan sesuai fakta di lapangan,” kata Cecep, kepada wartawan, Rabu (15/6/2022).


Akhirnya Pemkab Cianjur, lanjut Cecep, lebih condong menggunakan data hasil survei Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas). Pasalnya, pendataan angka prevalensi kasus stunting menggunakan metodologi-metodologi yang dianggap mendekati keadaan sesungguhnya di lapangan.


“Kalau survei fasilitas itu ada unsur subjektivitas dari metodologi pengumpulan datanya. Sehingga terjadi kesenjangan data. Nah sekarang kita akan memperbaiki data yang dilakukan fasilitas untuk mengetahui potensi-potensi erornya atau biasanya. Nanti kita akan verifikasi lagi,” ungkapnya.


Cecep menegaskan data valid sangat penting karena menentukan lokasi yang akan diintervensi menangani stunting. Sebab, ketidakakuratan data akan membuat upaya intervensi penanganan stunting sia-sia. “Jadi tidak tepat sasaran. Bisa buang sumber daya termasuk biaya,” terangnya.


Menurutnya, butuh peran serta semua perangkat daerah memperbaiki data akurat pemetaan angka kasus stunting. Sehingga data itu akan menjadi dasar bagi Pemkab Cianjur menentukan program penanganannya.


“Termasuk peran TPK (tim pendamping keluarga) karena sangat strategis. Mereka tidak hanya mendampingi, tapi juga harus bisa berkontribusi terhadap perbaikan data yang akan mereprestasikan kondisi sesungguhnya di lapangan,” tegasnya.

“Ini nanti akan berkaitan dengan program penangananya. Leading sector penanganan stunting itu DP2KBP3A dan Dinas Kesehatan. Perangkat daerah lain sebagai penunjang seperti sektor infrastruktur, pendidikan, pertanian, dan lainnya,” pungkasnya= SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.